Rabu 17 Feb 2016 18:14 WIB

Pasarkan Produk Laku Pandai, Bukopin Tunjuk 400 Agen

Rep: c37/ Red: Nidia Zuraya
Dirut Bank Bukopin, Glen Glenardi (tengah ) berfoto bersama Direktur Pengembang Bisnis Bank Bukopin, Adhi Brahmantya (kedua kiri) serta jajaran para direksi saat peluncuran program 'Bukopin Memang Wokee..!! di Bank Bukopin, Jakarta, Selasa (16/2).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Dirut Bank Bukopin, Glen Glenardi (tengah ) berfoto bersama Direktur Pengembang Bisnis Bank Bukopin, Adhi Brahmantya (kedua kiri) serta jajaran para direksi saat peluncuran program 'Bukopin Memang Wokee..!! di Bank Bukopin, Jakarta, Selasa (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Bukopin Tbk akan mengerahkan sebanyak 400 agen PPOB (Payment Point Online Bank) untuk memasarkan Produk Laku Pandai yang menerapkan tabungan basic account saving di daerah Indonesia Timur.

Direktur Pengembangan Bisnis dan IT Bank Bukopin, Adhi Bramantia menjelaskan, program yang berasal dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini sudah mulai dijalankan sejak November 2015. Agen yang dikerahkan merupakan agen yang sebelumnya sudah melayani transaksi PPOB sejak tahun 2008, seperti pembayaran listrik, pulsa, angsuran, zakat dan lainnya.

"Dari 25 ribu agen PPOB, untuk tahun pertama ini, sebanyak 400 nya akan memasarkan produk Laku Pandai dengan target nasabah 200 ribu orang di basic saving account. Tahun pertama ini kita fokuskan di Indonesia Timur seperti  Palu, Mataram, Kupang," kata Adhi Bramantia di Gedung Bukopin, kemarin.

Produk Laku Pandai Bukopin yang bernama B-Tunai ini rencananya akan diluncurkan secara resmi pada Maret mendatang. Sebelumnya, Bukopin berencana meluncurkan pada 26 Februari, namun harus diundur karena belum dapat dilaksanakan tanpa persetujuan OJK.

"Kan ngurus perizinannya agak lama ya. Kita nunggu OJK, kita undur Maret," imbuh Adhi.

Adhi menjelaskan, agen B-Tunai yang diambil dari agen PPOB, memiliki syarat yang spesifik, yaitu memiliki loket, ada antrian, performance bagus, punya petugas dan customer service. Menurutnya, karena para agen itu sudah menjalani transaksi PPOB sejak 2008, diharapkan tidak terlalu sulit dalam melakukan literasi dan edukasi mengenai basic saving account.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement