REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menampik anggapan yang menyebutkan adanya petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang melakukan kecurangan dengan memainkan nozzle di dispenser bensin pengisian bahan bakar minyak (BBM).
Sales Executive Pertamina Fanda Crismianto menjelaskan perilaku curang tidak akan terjadi sebab nozzle memiliki sistem otomatis yang mengatur kecepatan tinggi dan rendahnya BBM yang dialirkan. "Nozzle punya kecepatan tinggi rendah. Itu supaya cepet dan konsumen bisa terlayani," katanya saat berbincang dengan wartawan di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Rabu (17/2).
Fanda menambahkan, secara teknis nozzle bensin akan berhenti secara otomatis jika pengisian bensin hampir mendekati titik optimum. Alasannya, dengan kecepatan penuh maka pengisian bensin akan luber dan justru berbahaya bagi kendaraan dan konsumen itu sendiri.
"Kalau kecepatannya masih penuh, itu akan luber dan berbahaya. Jadi dia sudah otomatis off, nanti dia akan secara manual isi sendiri," kata dia.
Fanda menegaskan, pihaknya tidak pernah melakukan kecurangan dengan hal yang berkaitan dengan pelayanan dan hajat hidup masyarakat banyak. "Karena secara logika, yang kaitannya dengan pelayanan masyarakat jika dimainkan dengan kecepatan itu tidak akan diizinkan oleh pemerintah," ujarnya.
Baca juga: Pertamina Jamin Takaran BBM di SPBU Akurat