Selasa 16 Feb 2016 21:45 WIB

Investasi Asing Remah Karet Bantu Kesejahteraan Petani

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Djibril Muhammad
Menteri Perindustrian Saleh Husin
Foto: Antara/Ampelsa
Menteri Perindustrian Saleh Husin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengatakan, dibukanya investasi asing untuk sektor crumb rubber atau remah karet menguntungkan petani karet. Sebab, produksi remah karet di Indonesia sekitar 3 juta ton per tahun namun yang diserap sekitar 700 ribu ton per tahun.

"Kalau mau dipaksakan asing nggak boleh masuk, kita nggak bisa menyerap di dalam negeri. Kan kasihan petani, akibatnya mereka tidak mau menyadap karet lagi dan harganya menjadi rendah," ujar Saleh di Jakarta, Selasa (16/2).

Menurut Saleh, harga karet lebih rendah dari harga beras karena penyerapannya masih sedikit. Dengan demikian, pemerintaah membuka investasi asing di sektor remah karet agar penyerapannya bisa lebih tinggi.

Melalui serapan yang besar, ia menambahkan, maka petani karet bisa lebih sejahtera. "Selama ini petani karet menganggur karena gak ada serapan," kata Saleh.

Berdasarkan revisi Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Terbuka dengan Persyaratan untuk Penanaman Modal, investasi karet remah seratus persen dibuka untuk asing. Dibukanya investasi asing tersebut diharapkan dapat mendorong investor untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam karet di dalam negeri.

Dari data yang dimiliki BKPM, nilai investasi yang masuk di bidang industri pengasapan, remiling dan crumb rubber selama Januari-September 2015 mengalami penurunan 20 persen di posisi 39,8 juta dolar AS dibandingkan dengan periode Januari-September 2014 yang mencapai 48,09 juta dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement