Senin 15 Feb 2016 16:29 WIB

OKI Serukan Lawan Terorisme dan Diskriminasi Agama

Rep: MGROL57/ Red: Angga Indrawan
terorisme
Foto: cicak.or.id
terorisme

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Organisasi Kerja Sama Islam--OKI (OIC) menegaskan jika kekejaman para ekstremis dan teroris telah merusak kehidupan dunia yang damai dan sejahtera. Perwakilan tetap Arab Saudi untuk PBB, Abdullah Al-Moallemi menyatakan hal tersebut dalam Pertemuan Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Jumat (12/2) lalu. 

Mewakili aspirasi negara-negara yang tergabung dalam OIC pada pertemuan tersebut, Al-Moallemi menyatakan tidak ada negara di dunia ini yang terisolasi dari gerakan melawan ekstremisme dan terorisme. Tidak hanya permasalahan melawan ekstremis, Moallemi pun menyatakan kekhawatirannya atas berkembangnya intoleransi dan diskriminasi terhadap Muslim.

“Melihat situasi ini, OIC mengimbau seluruh negara anggota untuk menghapuskan diskriminasi agama, kekerasan, atau kekejaman. OIC menegaskan pentingnya dialog antaragama dan kebudayaan,” ujar Moallemi, dilansir Al-Arabiya, Ahad (14/2).

Dalam melawan ekstremisme dan terorisme, OIC mengimbau negara-negara di dunia menyeimbangkan motif kepentingan dalam negeri maupun luar negeri. Kemudian jangan kaitkan negara, ras, agama, budaya, maupun kewarganegaraan manapun dengan terorisme.

“Usaha-usaha internasional harus mengikuti prinsip-prinsip Piagam PBB. Terorisme tidak hanya  dapat diperangi dengan penanganan keamanan dan militer, tetapi dengan segala cara yang mungkin dilakukan meliputi aspek politik, ekonomi, sosial, dan level intelektual,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement