REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, hingga akhir 2015 terdapat sembilan bank yang telah mengeluarkan produk Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) dengan 24.865 agen dan berhasil menjaring 1.094.362 nasabah serta mengumpulkan dana pihak ketiga sebanyak Rp 41,3 Miliar.
Laku Pandai merupakan program OJK yang diluncurkan pada 26 Maret 2015 lalu sebagai pendukung program keuangan inklusif.
"Jumlah itu merupakan agen Laku Pandai dari sembilan bank, yaitu Bank BRI, Mandiri, BCA, BTPN, BTN, BNI, BRI Syariah, BPD Kaltim, dan Bank Sinarmas," jelas Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK, Agus Sugiarto pada awak media, di Cirebon, Sabtu (13/2).
Menurut Agus, pihaknya sangat gencar melakukan sosialisasi program Laku Pandai ini lantaran saat ini masih banyak masyarakat di daerah yang belum melek keuangan atau literasi keuangan.
Berdasarkan survei nasional literasi keuangan Indonesia tahun 2013, tingkat literasi di Indonesia masih rendah sebesar 21,80 persen dan tingkat inklusi masyarakat keuangan Indonesia sebesar 59,74 persen.
"Tingkat literasi rendah jadi banyak yang tidak pakai (lembaga jasa keuangan). Isu mengenai akses keuangan itu tidak mudah, kita kan tidak ingin industri keuangan maju dan sehat tapi tidak dipakai, sayang kan. Makanya kita gencar dengan program Laku Pandai," ujar Agus.
Apalagi, kata dia, dari sebanyak 2977 lembaga jasa keuangan, seluruhnya belum dapat melayani secara optimal ke seluruh wilayah di Indonesia. Sehingga, perlu dilakukan edukasi dan literasi mengenai produk keuangan seperti deposito, kredit, hak dan kewajiban nasabah dalam bertransaksi, dan sebagainya.
"Kan idealnya harus teliti sebelum membeli produk. Kalau semua sudah teredukasi dengan baik, akan semakin banyak yang menggunakan produk keuangan. Mereka punya info yang cukup sehingga decision making mengenai pengelolaan keuangan akan lebih baik," ujarnya.
Baca juga: Marak Investasi Ilegal, OJK Gencar Promosi Laku Pandai