REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- CEO Nokia Rajeev Suri memperingatkan bahwa, permintaan untuk jaringan mobile baru pada 2016 ini akan melambat di Cina. Dia mengharapkan, pertumbuhan pasar akan lebih baik di Amerika Utara, India, Timur Tengah, dan Afrika.
"Tahun ini pasar mengalami headwinds karena dimulainya jaringan 4G/LTE di pasar Cina, dan beberapa pasar lainnya diprediksi akan melambat," kata Suri dilansir Reuters, Sabtu (13/2).
Suri menjelaskan, kuartal I 2016 akan menjadi tantangan dalam rencana belanja modal karena ketidakpastian ekonomi makro. Pada kuartal IV 2015 penjualan Nokia turun 3 persen menjadi 3,61 miliar euro.
Sejumlah analis mengatakan bahwa, mergernya Nokia dan Alcatel-Lucent tidak langsung membuat keduanya menjadi pemasok jaringan terbesar di dunia. Bahkan, para analis tersebut memprediksi Nokia masih akan berada di belakang Ericsson dan Huawei.
Namun, pertumbuhan penjualan Alcatel-Lucent pada kuartal IV 2015 yang meningkat sebesar 13 persen diharapkan dapat meningkatkan posisi daya saing. Apalagi, Alcatel-Lucent memiliki pasar yang cukup mumpuni di Asia dan Amerika Utara.