Jumat 12 Feb 2016 01:19 WIB

Lapangan Migas Milik Pertamina EP Bukukan Efisiensi Rp 70,1 Miliar

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
 Pengunjung mengamati maket SPBU saat acara Innovation Expo Pertamina, Jakarta, Selasa (4/11).   (Republika/ Yasin Habibi)
Pengunjung mengamati maket SPBU saat acara Innovation Expo Pertamina, Jakarta, Selasa (4/11). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tambun Field yang dioperasikan PT Pertamina EP berhasil bukukan efisiensi sebesar Rp 70,1 miliar melalui inovasi dalam kegiatan operasi di lapangan. Tambun Field Manager Abdullah menjelaskan, pihaknya tetap melakukan inovasi guna mengejar efisiensi menghadapi harga minyak yang rendah.

"Apa potensi yang ada di sekitar lokasi kita harus dilihat apakah bisa dilakukan inovasi untuk menjadi lebih baik. Yang pasti, safety merupakan pertimbangan utama," ujar Abdullah, Jumat (12/2).

Abdullah menjelaskan, inovasi yang dikembangkan berupa pemanfaatan gas flare yang umumnya menjadi gas terbuang, dapat dimanfaatkan kembali untuk konsumen. Sebanyak 1,9 mmscfd gas dapat dioptimalkan melalui treatment sendiri.

"Inovasi yang dilakukan Tambun Field justru dapat memberikan creation value hingga Rp 70,1 miliar per tahun. Dengan inovasi-inovasi seperti ini kita harapkan dapat terus memacu kita untuk bisa bertahan pada kondisi yang sulit seperti saat ini," kata dia.

Abdullah mengatakan, melalui program Continuous Improvement Program (CIP) yang diterapkan oleh perusahaan, ada dua program inovasi dari Tambun Field yang memiliki dampak cukup bagus terhadap operasi yaitu inovasi sprayer untuk pengalokasian minyak mentah di bak penampungan (oil catcher) dan pemanfaatan gas flare.

Dengan inovasi menggunakan sprayer sistem, kata dia, para pekerja tidak perlu lagi untuk berada di tengah bak penampungan untuk melokalisir minyak mentah yang berada diatas permukaan oil catcher.

"Melalui inovasi sprayer system itu, pengoperasian lokalisir crude oil dapat dilakukan dengan cara yang lebih aman, dan operator tidak harus berada di tengah bak penampungan untuk mengambil crude oil tersebut. Dan hanya dengan Rp 800 ribu saja, operator pekerjaan dapat bekerja dengan lebih nyaman dan aman," kata Abdullah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement