REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) memperingatakan Korea Utara (Korut), Jumat (12/2), atas tindakan ilegalnya membekukan aset perusahaan-perusahaan Korea Selatan dan mengusir pegawai dari kawasan industri bersama Kaesong.
Menteri Penyatuan Seoul Hong Yong-Pyo mengatakan keputusan Pyongyang untuk mengusir perusahaan-perusahaan Korea Selatan sangat disesalkan. Menurutnya, Korea Utara harus bertanggung jawab penuh atas dampak apa pun.
Korea Utara pada Kamis (11/2), mengatakan sepenuhnya menutup Kaesong dan menempatkan kawasan itu di bawah kendali militer. Semua warga Korea Selatan yang bekerja di kawasan itu, yang terletak 10 kilometer (6 mil) di dalam wilayah Korea Utara, diusir dan diberitahukan mereka hanya bisa membawa barang pribadi.
Korea Utara juga memerintahkan pembekuan seutuhnya semua aset yang tertinggal, termasuk bahan-bahan baku, produk, dan perlengkapan. Pyongyang mengatakan gerakan itu sebagai tanggapan atas keputusan Seoul sehari sebelumnya untuk menghentikan kegiatan di 124 perusahaan Korea Selatan di Kaesong, karena menentang uji nuklir dan roket jarak jauh Korea Utara baru-baru ini.
"Korea Utara mengusir warga kami dalam waktu sangat singkat, melarang mereka membawa barang jadi dan membekukan secara ilegal semua aset berharga," kata Hong.
Dia juga mengecam langkah yang keterlaluan dan tidak adil yang dilakukan Pyongyang dengan memutus dua pusat pengaduan komunikasi tersisa dengan Korea Selatan. "Korea Utara harus bertanggung jawab untuk apa pun yang terjadi sekarang," ujarnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Sebelumnya, menurut laporan Reuters, Korea Utara mengatakan mengusir semua warga Korea Selatan dari kawasan industri bersama Kaesong pada Kamis (11/2) dan menyebut langkah Korea Selatan menghentikan kegiatan sebagai balasan atas peluncuran roket Korea Utara pada Minggu itu adalah pernyataan perang.
Korea Utara menyatakan kawasan industri itu, yang dikelola bersama pesaingnya sebagai lambang kerjasama lebih dari sepuluh tahun, menjadi kawasan militer, kata badan penangan hubungan dengan Seoul, seperti dikutip kantor berita resmi KCNA.
Dalam kawasan industri Kaesong terdapat 124 perusahaan Korea Selatan yang mempekerjakan sekitar 55 ribu warga Korea Utara. Kawasan industri ini mulai dibuka pada 2005.
Meskipun hubungan Utara-Selatan fluktuatif selama bertahun-tahun, Kaesong telah ditutup hanya sekali sebelumnya, selama lima bulan pada 2013, di tengah ketegangan yang meningkat setelah uji nuklir ketiga Korea Utara.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook