Kamis 11 Feb 2016 05:52 WIB

Dolar Bervariasi di Tengah Pidato Yellen

Uang dolar AS
Foto: Pixabay
Uang dolar AS

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi atau "mixed" terhadap mata uang utama lainnya di New York pada Rabu (Kamis pagi WIB) menyusul pidato Ketua Federal Reserve Janet Yellen.

Dalam kesaksiannya di depan Kongres AS pada Rabu, Yellen mengisyaratkan bahwa The Fed masih terus membuka pintu untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut, tetapi risiko-risiko kelesuan bisa menunda setiap keputusan.

"Kondisi keuangan di Amerika Serikat baru-baru ini menjadi kurang mendukung pertumbuhan, karena penurunan dalam ukuran-ukuran luas harga-harga ekuitas, tingkat pinjaman yang lebih tinggi untuk peminjam berisiko, dan apresiasi lebih lanjut dari dolar AS," kata Yellen.

"Perkembangan ini, jika mereka terbukti bertahan, bisa membebani prospek kegiatan ekonomi dan pasar tenaga kerja," tambahnya.

Pernyataan tersebut tidak memberikan sinyal bank sentral AS akan mengubah suku bunganya pada pertemuan kebijakan berikutnya pada 15-16 Maret.

Sementara itu, gejolak pasar di seluruh dunia terus meningkatkan permintaan terhadap mata uang "safe haven" seperti yen Jepang. Yen memperpanjang keuntungan terhadap greenback pada Rabu dan menyentuh level tertinggi sejak November 2014 selama sesi.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,11 persen menjadi 95,962 pada akhir perdagangan.

Baca juga, Kurs Rupiah Menguat Jadi 13.538

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1272 dolar dari 1,1289 dolar dari sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4529 dolar dari 1,4457 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7108 dolar dari 0,7058 dolar.

Dolar dibeli 113,76 yen Jepang, lebih rendah dari 114,90 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik ke 0,9732 franc Swiss dari 0,9722 franc Swiss, dan naik ke 1,3915 dolar Kanada dari 1,3893 dolar Kanada.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement