Selasa 09 Feb 2016 11:14 WIB

Kapal Ternak Turunkan 299 Sapi NTT ke Tanjung Priok

Rep: Sonia Fitri/ Red: Dwi Murdaningsih
Pedagang memotong daging sapi di Pasar Senen Jakarta Pusat, Kamis (4/2).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang memotong daging sapi di Pasar Senen Jakarta Pusat, Kamis (4/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapal Ternak Camara Nusantara I kembali membawa sapi-sapi lokal ke Pelabuhan Tanjung Priok, Senin malam (8/2). Kapal menurunkan 299 ekor Sapi Bali dan Sapi Sumba Ongole. Tak seperti yang perdana, Kapal Ternak dalam pelayarannya kali ini mengangkut penuh sapi-sapi hingga 500 ekor. Sebagian telah diturunkan di Surabaya dan Cirebon.

"Pelayaran kapal ternak selanjutnya adalah 16 Febuari dan 1 Maret 2016," kata Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dalam acara penyambutan Kapal Ternak Camara Jilid II, Selasa pagi (9/2).

Pemerintah akan mensosialisasikan jadwal tersebut kepada dinas daerah yang menangani fungsi pertenakan dan kesahatan hewan di setiap rute pelayanan. Jadwal tersebut juga akan disampaikan pada BUMN dan BUMD yang mengadakan sapi.

"Penumpang" Kapal Ternak, lanjut Amran, didapatkan dari dua tempat angkut. Yakni 300 ekor sapi Bali yang diangkut dari Pelabuhan Tenau Kupang dan 200 ekor sapi Sumba Ongole diangkut dari pelabuhan Waingapu.

Dalam proses pengumpulan dan pengangkutan sapi, terdapat sejumlah perusahaan yang mengajukan diri sebagai pengguna atau shipping instruction (SI). Hingga 29 Januari 2016, terdapat 13 perusahaan yang telah mengajukan permintaan untuk menggunakan kapal khusus ternak dengan jumlah ternak keseluruhan 1.063 ekor.

Namun sebab kapasitas kapal terbatas, yakni hanya 500 ekor sapi, pemerintah menetapkan pembatasan. "Ini membuktikan, sapi-sapi lokal kita cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen," tuturnya.

Sebanyak 167 ekor sapi-sapi telah diturunkan di Cirebon pada 8 Februari dan 33 ekor sapi di Surabaya dua hari sebelumnya. Sesampainya di Jakarta, sapi akan dijual oleh sejumlah BUMN, BUMD dan perusahaan swasta dengan harga Rp 85 ribu per kilogram di tingkat konsumen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement