Jumat 05 Feb 2016 20:05 WIB

Pertumbuhan Ekonomi 2016 Dibayangi Pelemahan Global

Rep: C37/ Red: Nur Aini
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan lebih baik pada tahun ini, UOB Group menyatakan akan tetap melakukan pertimbangan yang hati-hati terhadap outlook pertumbuhan Indonesia pada 2016. Hal ini terutama karena resesi perdagangan global dan kemerosotan berkelanjutan di pasar komoditas.

"Meskipun demikian, kami masih mengharapkan investasi tetap unggul, karena proyek-proyek infrastruktur bisa mendorong ke depan. Meskipun ada risiko bahwa pendapatan yang lebih rendah dari minyak bisa membatasi belanja pembangunan, skema amnesti pajak yang direncanakan mungkin dapat mengisi beberapa kesenjangan. Arus masuk yang dihasilkan dari skema juga akan menguntungkan rupiah," kata Ekonom UOB Group Ho Woei Chen, dari rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (5/2).

Secara keseluruhan, kata Chen, pihaknya telah menurunkan proyeksi pertumbuhan untuk Indonesia menjadi 5,0 persen untuk 2016 dari sebelumnya 5,4 persen karena prospek global yang lemah pada komoditas dan perdagangan. Namun perkiraan pertumbuhan masih merupakan peningkatan dari 2015.

Setelah memotong suku bunga sebesar 25 bps pada bulan Januari, Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan mengejar penurunan suku bunga lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang diberikan inflasi yang terjaga dan risiko domestik dari lingkungan eksternal. Hal ini terutama karena sebagian besar bank sentral tampaknya masih pada mode pelonggaran meskipun normalisasi suku bunga (rate) di AS.

"Kami masih melihat kemungkinan bahwa BI akan memotong lebih jauh hingga 25-50 bps suku bunga tahun ini, karena berfokus pada meningkatkan momentum pertumbuhan. Kami pikir waktu pemotongan suku bunga lebih lanjut akan menjadi oportunis dan tergantung pada stabilitas rupiah dan lintasan Fed Funds Target Rate," ujar Chen.

Baca juga: Menkeu Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2015 Sesuai Perkiraan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement