Kamis 04 Feb 2016 18:28 WIB

12 Persen Konsumen Premium Migrasi ke Pertalite

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ani Nursalikah
Petugas sedang mengisi tangki dengan Bahan Bakar Non Subsidi jenis Pertalite saat uji pasar di SPBU, Jakarta.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang mengisi tangki dengan Bahan Bakar Non Subsidi jenis Pertalite saat uji pasar di SPBU, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang diluncurkan sejak tahun lalu ternyata berhasil menarik konsumen yang sebelumnya setia dengan BBM jenis Premium yang memiliki nilai oktan paling rendah.

PT Pertamina (Persero) mencatat, hingga Januari 2016 ini setidaknya sudah ada 12 persen konsumen premium yang tersedot dan beralih menggunakan Pertalite.

"Masyarakat tanpa harus didikte dan dibatasi sudah memiliki pemahaman yang sangat baik untuk jenis BBM apa yang paling sesuai. Sebanyak 12 persen dari total konsumsi Premium nasional loh," kata VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, Kamis (4/2).

Wianda menjelaskan, volume konsumsi Pertalite saat ini mencapai 3.400 kiloliter. Rencananya Pertamina akan menambah jumlah SPBU yang menjual Pertalite hingga lebih dari 2.000 SPBU.

Selain itu, Pertamina juga berencana menambah jumlah kilang sampai total kapasitas mencapai enam juta kilo liter. Saat ini, tujuh kilang Pertamina hanya cukup menampung 3,4 juta kiloliter.

"Kita akan selesaikan dua storage besar di Tanjung Uban dan Pulau Sambu. Semester I 2016 akan kami lakukan. Dan kami akan menambah pipa distribusi BBM dan gas. Gas ini kami salurkan untuk PLN untuk pembangkit dan jaringan gas kota," kata Wianda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement