Selasa 02 Feb 2016 23:00 WIB

Soal Masela, Presiden akan Panggil Shell dan Inpex

Rep: Sapto Andika Candra / Red: Djibril Muhammad
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan soal pembangunan fasilitas pengolahan gas di Blok Masela ditargetkan akan mencapai kata sepakat dua pekan lagi. Sebelum itu, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan memanggil investor exisisting Blok Masela yakni Royal Dutch Shell dan Inpex Corporation.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjelaskan, pemanggilan kedua investor ini dilakukan karena investor lah yang akan menanggung risiko dari keputusan soal pengembangan blok Masela ini.

"Karena sistem cost recovery itu kan investor mengeluarkan uang sampai dihasilkan, begitu dihasilkan diperoleh ada penggantian biaya. Saya tidak melihat ada potensi deadlock di sini. Karena semua pasti. Karena tugas saya meyakinkan bahwa proses ini berjalan dengan baik, keputusan dihasilkan dengan rasional. Yang bisa memenuhi kepentingan semua pihak," katanya menegaskan, di Jakarta, Selasa (2/2).

Sudirman menjelaskan akan menghormati apapun keputusan Presiden nantinya, apakah pembangunan fasilitas gas dilakukan di laut (offshore) atau di darat (onshore). Dalam dua hari ke depan rencananya baik Shell atau Inpex akan dipanggil menghadap kepada Presiden dan keputusan final akan didapat pada dua bulan mendatang.

"Kemarin saya katakan, yang menggembirakan seluruh argumen telah dibuka di depan rapat terbatas. Presiden sangat apresiasi keerbukaan rapat kemarin. Sehingga presiden mengatakan, 'dengan begini saya tau semua pertimbangannya'," kata Sudirman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement