Rabu 27 Jan 2016 22:22 WIB

Kemenkeu Rilis Data Terbaru Defisit APBNP 2015

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memberikan keterangan kepada wartawan tentang realisasi sementara APBNP 2015, di Jakarta, Rabu (27/1).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memberikan keterangan kepada wartawan tentang realisasi sementara APBNP 2015, di Jakarta, Rabu (27/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan realisasi defisit APBNP 2015 berdasar data terbaru hingga 22 Januari 2016, mencapai 2,56 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Menkeu menyebutkan berdasar data sampai 31 Desember 2015, tercatat defisit APBNP 2015 adalah 2,8 persen dari PDB sehingga berdasar data terbaru terjadi penurunan angka defisit.

"Penurunan ini terutama disebabkan oleh peningkatan penerimaan perpajakan dan belanja nonkementerian dan nonlembaga," kata Bambang saat konferensi pers terkait realisasi APBNP 2015 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea Cukai Jakarta, Rabu (27/1).

Menurut Bambang, penurunan defisit itu menunjukkan bahwa kesinambungan fiskal tetap terjaga di tengah perlambatan ekonomi dan peningkatan belanja produktif. Adapun PDB Indonesia pada tahun 2015 adalah Rp 11.412 triliun.

Selain itu realisasi indikator ekonomi makro tahun 2015 sementara lainnya sampai 22 Januari 2016 adalah pertumbuhan ekonomi 4,74 persen, lebih rendah dari target APBNP 2015 yaitu 5,7 persen. Sementara inflasi meningkat menjadi 3,35 persen dari sebelumnya 3,1 persen (sampai 31 Desember 2015), lebih rendah dari target APBNP 2015 sebesar 5,0 persen

Menurut Menkeu, penurunan inflasi dibanding targetnya dipengaruhi oleh penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi maupun nonsubsidi, tarif angkutan dan terjaganya pasokan barang kebutuhan pokok masyarakat. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement