Rabu 27 Jan 2016 19:39 WIB

Ini Syarat Perusahaan Otomotif Bisa 'Bertahan'

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengunjung melihat-lihat Pameran Industri Otomotif Purnajual dan Penyetelan (AAITF) Jakarta 2014, Jakarta, Jumat (23/5).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Pengunjung melihat-lihat Pameran Industri Otomotif Purnajual dan Penyetelan (AAITF) Jakarta 2014, Jakarta, Jumat (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Perusahaan otomotif asal Amerika, Ford telah memastikan berhenti berjualan di Indonesia. Salah satu penyebabnya karena Ford dinilai tidak memiliki industri komponen di Indonesia yang bisa menunjang perusahaan tersebut.

Menteri Perindustrian (Menprin) Saleh Husein ‎menilai keberadaan industri komponen menjadi sangat penting bagi industri otomotif untuk bertahan di sebuah negara. Karenan kedua industri ini sangat berhubungan erat dan saling membutuhkan.‎

Melihat hal ini, Saleh meminta kepada semua pelaku industri otomotif telah ada di Indonesia maupun baru akan mendirikan industri otomotif agar membangun juga industri komponennya. "Kedua industri ini sangat penting, makanya harus dibangun secara bersamaan," ujar Saleh saat mengunjungi pembagunan pabrik PT Kalbe Global Medika, Rabu (27/1).

‎Saleh mencontohkan, sebuah kendaraan akan membutuhan ratusan komponen di dalamnya. Jika industri komponen ini tidak didirikan bersamaan, maka bisa jadi industri otomotif akan kesulitan dalam mencari komponen mereka.

Sejauh ini, Indonesia hanya memiliki 600 hingga 700 industri komponen. Angka ini masih sangat jauh dibandingkan negara Thailand yang memilik 2.000 hingga 3.000 industri komponen. Untuk itu, pemerintah akan memberikan berbagai kemudahan pada para pelaku industri komponen saat akan berinvestasi atau mendirikan industri tersebut. "Ini harus diberikan insentif," kata dia.

Jika sebuah perusahaan industri otomotif belum mampu mendirikan industri komponennya. Mereka bisa bekerja sama dengan industri lokal sesuai dengan kemampuan perusahaan lokal tersebut. Kecuali jika industri otomotif tersebut mengharuskan ‎perusahaan lokal memiliki teknologi tinggi dan muktahir, hal ini memang belum seutuhnya bisa terpenuhi.

baca juga:

Astronom Temukan 'Planet Jomblo'

Google Patenkan Teknologi Drone untuk Pengiriman

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement