REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) enggan memberikan tanggapan soal hengkangnya salah satu pemain besar otomotif, Ford, dari pasar Indonesia.
Ketua KEIN Soetrisno Bachir mengatakan, pihaknya masih melakukan kajian dan menolak memberikan analisis secara resmi mengenai hal ini.
Saat ditanya apakah keputusan Ford ini memberikan sinyal bahwa iklim investasi Indonesia mulai tidak menarik, Soetrisno tetap enggan berkomentar.
"Saya sedang konsolidasi dengan teman-teman. Kami belum bisa berikan pernyataan. Yang lain dulu saja," kata Soetrisno, Selasa (26/1).
Sebelumnya diberitakan, Ford memutuskan untuk hengkang dari pasar otomotif Indonesia dan juga Jepang. Keputusan ini diumumkan oleh Presiden Ford Asia Pasifik Dave Schoch yang ditujukan kepada seluruh karyawan di dua negara tersebut.
Ford pertama kali masuk pasar Indonesia pada 2002. Ford memiliki 44 dealer waralaba di Indonesia. Tahun lalu, Ford berhasil menjual sekitar 6.000 unit kendaraan atau sekitar 0,6 persen dari total pasar mobil baru di negara yang sedang berjuang dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
"Di Indonesia, tanpa manufaktur lokal benar-benar tidak ada cara untuk bisa bersaing di pasar itu dan kami tidak memiliki mitra manufaktur lokal," ujar juru bicara Ford yang berbasis di Shanghai membenarkan isi e-mail yang dikirim oleh Dave Schoch, dikutip dari Reuters.