Senin 25 Jan 2016 13:12 WIB

Indonesia akan Bangun Pusat Desain Pesawat Udara

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah teknisi menyelesaikan proses produksi Helikopter jenis Superpuma SA 332 C1A dan Cougar E725 di hanggar PT Dirgantara Indonesia (DI), Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Sejumlah teknisi menyelesaikan proses produksi Helikopter jenis Superpuma SA 332 C1A dan Cougar E725 di hanggar PT Dirgantara Indonesia (DI), Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, Kementerian Perindustrian sedang merencanakan kajian pembentukan Aerospace Design Center di Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai pusat desain pesawat udara dan komponennya. 

Selain itu, Kementerian Perindustrian juga membuat kajian terhadap peluang terbentuknya Kawasan Industri Kedirgantaraan yang kemungkinan bisa diwujudkan di Kawasan Bandar Udara Internasional Jawa Barat Kertajati. 

"Ini merupakan upaya kami untuk mengembalikan kejayaan kedirgantaraan nasional, dan mengembalikan kemampuan teknologi kedirgantaraan nasional," ujar Putu di Jakarta, Senin (25/1).

Putu menjelaskan,  ada beberapa program yang telah dilaksanakan oleh pemerintah dalam mendukung pengembangan industri pesawat udara nasional. Program tersebut diantaranya melaksanakan bimbingan teknis kepada industri komponen, agar memiliki kompetensi dan standar dalam pembuatan komponen pesawat. Selain itu, pemerintah juga melakukan identifikasi industri nasional yang memiliki potensi sebagai industri komponen pesawat udara. 

Menurut Putu, sampai saat ini telah dilaksanakan beberapa bimbingan teknis untuk beberapa komponen seperti rubber seal, interior, komponen metal, tools dan jig, serta ban vulkanisir pesawat. Tak hanya itu, pemerintah juga telah melaksanakan workshop pembuatan main dan nose landing gear untuk pesawat N219.

"Kami juga memfasilitasi sinergi industri komponen nasional yang berpotensi membuat komponen pesawat udara dengan PT Dirgantara Indonesia dan PT Regio Aviasi Industri," kataa Putu.

Sinergitas tersebut merupakan upaya untuk mendorong industri nasional agaar terlibat dalam pembuatan komponen pesawat N219, N245, N270, NC 212, CN 235, R-80, dan helikopter.

Putu mengatakan, saat ini telah terfasilitasi konsorsium industri dalam pembuatan Main dan Nose Landing Gear serta konsorsium pembuatan Windshield pada pesawat N219. Hal ini sebagai upaya dalam mewujudkan target Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 60 persen pada pesawat N219.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement