Rabu 20 Jan 2016 19:42 WIB

Dinanti Partisipasi Swasta Bangun Lembaga Sertifikasi Produk

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Djibril Muhammad
Kementerian Perindustrian
Foto: blogspot.com
Kementerian Perindustrian

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kepala Pusat Standarisasi Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian Tony Sinambela, pemerintah sangat mengharapkan partisipasi swasta dalam membangun laboratorium pengujian dan Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) untuk menerapkan produk Standar Nasional Indonesia (SNI).

Sebab, saat ini laboratorium pengujian dan LSPro yang dimiliki oleh pemerintah jumlahnya masih terbatas dan tidak sebanding dengan jumlah industri di Indonesia.

"Fokus pemerintah saat ini pada pembangunan infrastruktur, sehingga kami mengharapkan bantuan swasta untuk membangun LSPro maupun laboratorium pengujian untuk memastikan standar mutu barang," ujar Tony usai peresmian laboratorium pengujian PT. Qualis Indonesia di Tangerang, Rabu (20/1).

Tony menjelaskan, karena terbatasnya jumlah laboratorium pengujian dan LSPro maka seringkali terjadi antrian. Dengan adanya peran swasta, maka diharapkan bisa menambah kapasitas dan mengurangi beban yang sudah ada.

"Saat ini, laboratorium pengujian yang dimiliki oleh swasta hanya ada empat dan semuanya lokal," kata Tony.

Menurut Tony, dengan besarnya jumlah industri di Indonesia maka sudah ada beberapa investor asing yang akan membangun laboratorium pengujian dan LSPro di Indonesia. Salah satunya yakni dari Amerika Serikat, yang sudah mulai membangun laboratorium pengujian di Indonesia.

Tony mengatakan, pemerintah memiliki target penambahan dua LSPro dan laboratorium pengujian setiap satu tahun. Penambahan tersebut, yakni fokus pada perluasan ruang lingkup.

Tony mencontohkan, jumlah LSPro bisa saja tetap 10 namun ruang lingkupnya ditambah dari 102 produk menjadi 110 produk. (Baca juga: Indonesia Bangun Laboratorium Uji Kabel)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement