Jumat 15 Jan 2016 21:47 WIB

Gejolak Pasar Keuangan Akibat Bom Diyakini Hanya Sementara

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Karta Raharja Ucu
Ilustrasi Bom - Teroris
Foto: Republika On Line/Mardiah diah
Ilustrasi Bom - Teroris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung mengatakan,  akibat teror bom di kawasan Sarinah, bisa membuat pasar keuangan bergejolak. Namun akan kembali normal.

"Kami yakin ini hanya sementara. Tidak ada alasan bagi investor untuk melarikan saham atau modalnya dari Indonesia karena semua indikator ekonomi, seperti inflasi, neraca transaksi berjalan, dan pertumbuhan ekonomi bergerak positif," katanya di Jakarta, Jumat (15/1).

Otoritas moneter, ujar Juda, akan terus meningkatkan kesiagaan di pasar finansial. Ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi pelemahan nilai tukar rupiah dan juga saham.

Ia juga meminta pemerintah dan aparat keamanan segera menindaklanjuti peristiwa itu agar dampak terhadap ekonomi tidak berlanjut. Kamar Dagang dan Industri Provinsi DKI Jakarta mengimbau para pelaku usaha di Ibu Kota tetap menjalankan aktivitas usahanya.

Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang menambahkan, pengelola pusat perbelanjaan, hotel, gedung perkantoran harus meningkatkan keamanan dan kewaspadaan. Kadin percaya pemerintah dan aparat keamanan mampu mengendalikan keamanan ibukota dan menangkap para pelaku serta jaringannya teroris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement