Jumat 15 Jan 2016 20:49 WIB

Bank BJB akan Biayai Tiga Proyek Tol dan Bandara Internasional

Rep: m nursyamsi/ Red: Taufik Rachman
Dirut Bank BJB Ahmad Irfan
Foto: Dok. Bank BJB
Dirut Bank BJB Ahmad Irfan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Bank Jabar Banten (BJB) siap membantu sejumlah program infrastuktur pemerintah. Direktur Utama BJB Ahmad Irfan mengatakan, hingga saat ini BJB telah membiayai empat proyek jalan tol, 14 proyek pembangkit listrik serta proyek infrastruktur lainnya.

"Pada 2016 ini, BJB akan meningkatkan pembiayaan pada proyek-proyek Infrastruktur, diantaranya pembiayaan proyek-proyek jalan tol serta proyek Bandara Internasional Jawa Barat," ujarnya pada Forum Bank BJB Investor Gathering 2016 di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Jumat (15/1).

Sebagai salah satu dari 14 bank terbesar di Indonesia, BJB, kata dia senantiasa berkomitmen mendukung pembangunan Infrastruktur Indonesia.

Ahmad Irfan menjelaskan, dalam pembiayaan proyek jalan tol, BJB turut membiayai pembangunan jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali), jalan tol Sentul Selatan-Kedunghalang-Kedungbadak-Simpang Yasmin, Jalan Tol Kanci-Pejagan, serta jalan tol Gempol-Pandaan-Karangjati.

Selain proyek jalan tol, bank dengan kode saham BJBR itu juga terlibat aktif dalam mebiayai proyek pembangunan PLTU Keban Agung di Sumatera Selatan dan pembangunan 13 unit Pembangkit Listrik di seluruh Indonesia.

"Pada 2016, proyek yang sedang kami proses antara lain pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), pembangunan jalan tol Soreang-Pasirkoja (Soroja), dan pembangunan jalan tol Bogor-Ciawi, hingga pembangunan jalan tol Trans Sumatera," lanjutnya.

Irfan menambahkan, BJB juga membiayai perusahaan-perusahaan konstruksi, khususnya yang berkaitan dengan proyek Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Tingkat Provinsi dan Kabupaten Kota, serta BUMN/BUMD.

Irfan menjelaskan, anggaran pemerintah untuk sektor Infrastruktur di 2016 ini mencapai kurang lebih 15 persen dari total APBN dan meningkat 8,3 persen dibanding anggaran infrastruktur pada APBN 2015 lalu.

"Potensi yang sedemikian besar Ini harus ditangkap sebagai peluang bisnis yang menguntungkan pelaku usaha di industri infrastruktur itu sendiri maupun lembaga keuangan dan perbankan seperti Bank BJB," sambung dia.

Menyinggung perkembangan bisnis BJB, Ahmad Irfan juga menyebutkan pada September 2015, laba bersih bank bjb naik 20,6 persen (yoy), dengan total aset yang juga naik 21,5 persen (yoy).

"Kami bersyukur perkembangan bisnis yang menggembirakan ini berhasil kami capai meskipun perekonomian dan dunia usaha secara umum sedang dalam kondisi yang kurang menguntungkan," katanya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement