Rabu 13 Jan 2016 19:24 WIB

Pemerintah Janji Stok Pangan Diperkuat

Rep: rizkyjaramaya/ Red: Taufik Rachman
Menteri Perdagangan Thomas Lembong memberi keterangan pers mengenai hasil pengawasan semester II tahun 2015 di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (22/12).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Menteri Perdagangan Thomas Lembong memberi keterangan pers mengenai hasil pengawasan semester II tahun 2015 di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (22/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan, pemerintah sedang melakukan persiapan untuk memperkuat stok dalam mengantisipasi serangan El Nino kedua. Hantaman kedua ini diprediksi akan datang pada Februari 2016, dan dapat mengakibatkan pergeseran tanam padi.

"Sekarang kita lagi siap-siap, dan masih dalam tahap pengkajian," ujar Thomas di Jakarta, Rabu (13/1).

Thomas menjelaskan, pada hantaman El Nino tahun lalu pemerintah sudah mengambil langkah untuk memperkuat stok. Dia optimistis bahwa, saat ini stok masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama beberapa bulan kedepan.

Terkait dengan rencana impor beras dari India dan Pakistan, Thomas masih belum menyebutkan jumlah konkret dan waktu impornya. Menurut Thomas, rencana impor beras dari Pakisan dan India baru setingkat MoU, dan Bulog saat ini sedang mempelajari tentang pasokan, harga, serta kualitas beras di kedua negara tersebut.

"Ini masih tahap pengkajian dan butuh waktu, secara umum konsepnya kita mau memperluas sumber impor pangan untuk mengurangi ketergantungan," kata Thomas.

Menurut Thomas, kenaikan harga sejumlah komoditas pangan terjadi karena adanya pergantian musim dan adanya libur akhir tahun sehingga menganggu pasokan. Thomas optimistis, dalam beberapa pekan ke depan harga bahan pokok akan kembali normal.

"Khusus cabai, panen raya akan berlangsung pada akhir Januari sampai awal Februari dan saya kira nantinya harga akan reda dengan sendirinya," kata Thomas.

Thomas menambahkan, kenaikan harga ayam dan telur salah satunya disebabkan oleh naiknya harga pakan ternak. Menurutnya, saat ini pemerintah sedang membenahi rantai pasok khusus untuk pakan ternak.  

"Pakan ternak naik karena karena tersendatnya distribusi pada pasok jagung, dan kami sedang menyelesaikan itu," kata Thomas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement