Jumat 08 Jan 2016 07:48 WIB

MEA Dinilai Jadi Solusi Kurangi Angka Pengangguran

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah mahasiswa membentuk formasi tulisan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) di Lapangan Politeknik Universitas Surabaya (Ubaya), Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12).
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Sejumlah mahasiswa membentuk formasi tulisan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) di Lapangan Politeknik Universitas Surabaya (Ubaya), Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adanya ajang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diyaknini bisa menjadi solusi mengurangi pengangguran. Selain sebagai lalu lintas tenaga kerja, MEA juga  juga menjadi lalu lintas barang, jasa dan kapital menjadi lebih terbuka.

 "Dengan semakin banyaknya investasi masuk, perluasan kesempatan kerja akan semakin besar," ujar Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri, kemarin. Meski begitu, hal ini harus diiringi dengan percepatan peningkatan kompetensi

 

Dia berharap masyarakat Indonesia harus melihat MEA sebagai peluang untuk meningkatkan daya saing di berbagai bidang dan benar-benar bisa memenangkan kompetisi di ajang MEA. "Semoga dengan ikut serta dalam MEA, kita bisa menjadi salah satu tokoh utama di dalam percaturan pasar global mewakili ASEAN," ujarnya.

 

Pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan kesiapan dan kompetensi pekerja lokal dalam menghadapi MEA. Upaya itu antara lain menetapkan 85 standard kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI) serta akreditasi 725 balai latihan kerja dan lembaga pelatihan kerja swasta (LPKS).

Pemerintah juga telah melakukan pelatihan wirausaha dan keterampilan kerja  bagi 717.454 calon tenaga kerja dan melakukan sertifikasi terhadap 167 lembaga sertifikasi profesi (LSP) sebagai kesiapan menghadapi MEA.

Baca juga, Tiga Pesaing Terberat Indonesia di MEA.

Ini semua adalah bagian penting menyiapkan angkatan kerja agar mampu memimpin persaingan di MEA. Dalam pelaksanaan pasar tunggal ASEAN kesiapan tenaga kerja memang menjadi perhatian penting. Kerja sama antara dunia usaha, pekerja, serta pemerintah harus terus dikompakkan untuk meningkatkan daya saing pekerja Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement