REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Senin (4/1) atau Selasa (5/1) pagi WIB. Kenaikan harga logam mulia ini terjadi seiring turunnya ekuitas AS dan ketegangan di Timur Tengah.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 15 dolar AS atau 1,41 persen, menjadi menetap di 1.075,20 dolar AS per ounce. Emas mendapat dukungan karena indeks Dow Jones Industrial Average AS turun 2,04 persen pada pukul 17.50 GMT di tengah ketidakstabilan ekonomi global.
Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas AS mencatat kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman. Keputusan Pemerintah Arab Saudi untuk memutus hubungan diplomatik dengan Iran juga memicu perburuan terhadap logam mulia yang dinilai sebagai aset safe haven.
Logam mulia mendapat dukungan lebih lanjut ketika laporan yang dirilis Senin oleh Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan indeks manufaktur jatuh ke tingkat yang jauh lebih buruk dari yang diperkirakan pada 48,2. Analis mencatat bahwa ini adalah angka terburuk sejak Juli 2009.