Senin 28 Dec 2015 13:46 WIB

Perdagangan Obligasi Akhir Tahun Cenderung Sepi

Rep: Risa Herdahita/ Red: Nur Aini
Petugas mengamati pergerakan nilai obligasi di BRI Dealing Room, Jakarta, Rabu (18/6).
Foto: Republika/ Wihdan
Petugas mengamati pergerakan nilai obligasi di BRI Dealing Room, Jakarta, Rabu (18/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekan ini, laju perdagangan obligasi tidak akan jauh berbeda dengan pekan sebelumnya. Laju pasar obligasi sementara ini diperkirakan akan cenderung variatif dan pelemahan masih dimungkinkan kembali terjadi.

Menurut Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, volume perdagangan diperkirakan juga akan cenderung turun. Ini seiring berkurangnya aktivitas perdagangan jelang akhir tahun.

"Namun kami berharap adanya perubahan seperti halnya di pasar ekuitas dimana pelaku pasar memiliki harapan akan adanya kenaikan untuk menutup akhir bulan yang sekaligus akhir tahun ini di zona hijau," ungkapnya, Senin (28/12).

Reza memperkirakan, kemungkinan laju harga obligasi tidak akan jauh berbeda dengan pekan sebelumnya. Laju harga akan bergerak dengan rentang di kisaran kurang lebih 20 hingga 65 bps.

Terlebih lagi, kata dia, pemerintah tidak kembali melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) maupun lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). "Pemerintah baru akan kembali efektif menawarkan lelang seri Obligasi pada 5 Januari 2016," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement