Senin 28 Dec 2015 13:21 WIB

Pendapatan Pajak Tembus Rp 1.000 Triliun, Ini Tanggapan Menkeu

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Nur Aini
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memberikan paparannya dalam Indonesia Economic Quarterly berjudul 'Di Tengah Volatilitas Dunia', di Energy Building, Jakarta, Kamis (22/10).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memberikan paparannya dalam Indonesia Economic Quarterly berjudul 'Di Tengah Volatilitas Dunia', di Energy Building, Jakarta, Kamis (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengungkapkan realisasi penerimaan pajak sudah menembus Rp 1.000 triliun hingga 25 Desember 2015. Walaupun belum mencapai target dalam APBN Perubahan 2015 Rp 1.294,2 triliun, tapi ini merupakan rekor baru bagi Indonesia.

Bambang pun berharap kinerja perpajakan di Indonesia terus membaik. "Utamanya saya berharap wajib pajak bisa semakin patuh," kata Bambang melalui pesan singkat kepada Republika.co.id, Senin (28/12).

Bambang mengatakan, pemerintah masih mengupayakan agar penerimaan pajak dapat mencapai 85 persen atau sekitar Rp 1.100 triliun. Angka ini merupakan target minimal yang harus dicapai pemerintah agar defisit anggaran tidak melebar.

"Defisit kami jaga maksimal 2,7 persen terhadap PDB (produk domestic bruto). Penerimaan kami upayakan bisa tembus 85 persen hingga 31 Desember 2015," ucap Bambang.

Bambang sebelumnya menyampaikan realisasi penerimaan pajak hingga akhir November 2015 baru mencapai 66 persen atau sekitar Rp 865 triliun. Dengan begitu, Direktorat Jenderal Pajak sudah berhasil mengumpulkan setoran pajak Rp 135 triliun selama 25 hari di bulan Desember.

Penerimaan pajak diharapkan masih akan terus bertambah hingga 31 Desember 2015. Pemerintah masih bisa mengandalkan tambahan penerimaan dari program revaluasi aset yang telah diluncurkan sejak Oktober 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement