Rabu 23 Dec 2015 09:50 WIB

YBM BRI Denpasar Gelar Khitanan Massal dan Operasi Katarak

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
BRI
Foto: republika/wihdan hidayat
BRI

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Yayasan Baitul Maal (YBM) BRI Kantor Wilayah Denpasar bekerja sama dengan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Provinsi Bali dan Rumah Sakit Mata Bali Mandara menyelenggarakan kegiatan bakti sosial khitanan massal dan operasi katarak bagi anak yatim dan masyarakat kurang mampu.

Kepala Kanwil BRI Denpasar, Widodo Januarso mengatakan peserta khitanan mencapai 124 anak, sementara lima orang menjalani operasi katarak di Denpasar dan sekitarnya.

"Kegiatan ini untuk memperingati Hari Ulang Tahun BRI ke-120 dan mengakomodir mustahik yang kesulitan mendapat layanan kesehatan. Harapannya kegiatan ini meringankan beban keluarga dari anak yatim dan masyarakat kurang mampu," kata Widodo kepada Republika, Rabu (23/12).

Pelaksanaan khitanan masal dibagi menjadi dua lokasi, yaitu di Kanwil BRI Denpasar pada 13 Desember 2015 dan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Karangasem pada 22 Desember 2015.

Manajemen bank plat merah ini mendirikan YBM BRI sebagai lembaga amil zakat nasional. Lembaga ini berpegang teguh pada prinsip fastabiqul khairaat dalam mengangkat martabat mustahik (penerima zakat).

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amlapura, H Mursyid menilai kegiatan ini  bermanfaat besar bagi kesehatan masyarakat setempat, khususnya anak-anak peserta khitan. Mereka telah menjalankan ajaran Islam, yaitu berkhitan bagi laki-laki.

"Insya Allah besar manfaatnya," ujarnya.

Ketua YBM BRI Kanwil Denpasar, Ulwan Hasbiani menambahkan dana kegiatan ini bersumber dari zakat penghasilan para pekerja BRI seluruh Indonesia. Penyalurannya harus sesuai dengan dengan prinsip keasnafan, kebenaran dan ketetapan sesuai syariat Islam.

"Insya Allah kami akan tetap amanah," katanya.

Zakat ini dialokasikan untuk lima program, yaitu Program Berbagi Sejahtera Rakyat Indonesia, Program Berbagi Sehat Rakyat Indonesia, Program Berbagi Syiar Rakyat Indonesia, Program Berbagi Smart Rakyat Indonesia, dan Integrasi Program Berbasis Pondok Pesantren.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement