REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerimaan pajak 2015 diperkirakan akan meleset dari target yang sebelumnya digembor-gemborkan. Hal itu dapat terlihat dari penerimaan pajak yang sudah terhitung di penghujung tahun.
Pengamat ekonomo Institue for Development of Economic and Finance (Indef), Berly Martawardaya, perhitungan target penerimaan pajak 2015 dilakukan dengan terlalu bersemangat atau ambisius. Menurutnya, hal itu yang membuat target penerimaan pajak 2015 menjadi terlalu tinggi, dan sudah tentu sulit untuk dicapai.
Target penerimaan pajak yang terlampau terlalu tinggi dari kemampuan, lanjut Berly, membuat penerimaan pajak masih belum mencapai target meski sudah memasuki bulan terkahir di 2015. Maka itu, ia menyarankan agar Menteri Koordinator Bidang Perekenomian Darmin Nasution, untuk dapat menurunkan target pajak di 2016 yang akan datang.
"Target pajak memang harus diturunkan, harus lebih realistis," kata Berly, Sabtu (19/12).
Usulan itu sepertinya diamini oleh Menteri Perekonomian Bidang Perekonomian yang mengatakan akan melakukan pembahasan ulang soal target penerimaan pajak 2016. Berly sendiri mengaku memiliki optimisme dengan Darmin Nasution yang memiliki latar belakang pernah menjadi Direktur Jenderal Pajak di Era Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebelumnya, penerimaan pajak yang terhitung sampai penghujung tahun telah meleset dari target tahun 2015 yaitu 1.294 triliun rupiah. Pembahasan ulang soal target penerimaan pajak dinilai harus dilakukan, mengingat target penerimaan pajak 2016 yang dianggap terlampau tinggi yaitu 1.368 triliun rupiah.