Jumat 18 Dec 2015 22:51 WIB

Sepanjang 2015, Industri Non Migas Tumbuh di Atas PDB

Menteri Perindustrian Saleh Husin (depan, kedua kiri) didampingi Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan (kedua kanan) mengunjungi fasilitas produksi
Menteri Perindustrian Saleh Husin (depan, kedua kiri) didampingi Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan (kedua kanan) mengunjungi fasilitas produksi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian terus berupaya menjaga konsistensi pertumbuhan industri di atas pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2015. Berbagai program dan kebijakan strategis telah dikeluarkan guna mendorong kemudahan dan kepastian pelaku usaha berinvestasi di Indonesia.

“Di tengah kondisi perekonomian yang belum stabil, kita harus bersyukur karena industri non migas dapat tumbuh sebesar 5,2 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 4,7 persen pada triwulan III tahun 2015,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin, Jumat (18/12).

Bahkan, Menperin optimistis, kinerja industri non migas sampai akhir tahun 2015 akan tumbuh hingga 5,5 persen. "Optimisme itu masih realistis karena didasari dari arus investasi yang terus masuk serta realisasi ekspor dan produksi yang terus meningkat dari sektor industri kecil, menengah, hingga besar," ulasnya.

Dapat disampaikan, ekspor produk industri sampai dengan triwulan III tahun 2015 sebesar 81,26 miliar dolar AS atau memberikan kontribusi sebesar 66,55 persen dari total ekspor nasional yang mencapai 115,13 miliar dolar AS. Sementara itu, impor produk industri sampai dengan triwulan III tahun 2015 sebesar 81,53 miliar dolar AS.

Di sisi lain, investasi PMDN mencapai Rp 63,60 triliun, sedangkan investasi PMA sebesar 8,52 miliar dolar AS, sehingga nilai total investasi sampai dengan triwulan III tahun 2015 mencapai 13,60 miliar dolar AS. “Dari berbagai kunjungan kerja kami ke luar negeri, para investor mengatakan bahwa Indonesia masih menjadi negara tujuan berinvestasi dan akan dijadikan basis produksi mereka untuk pasar ekspor. Hal ini yang meyakini kami, nilai investasi tahun depan akan meningkat,” ungkap Saleh.

Ia mengakui, perkembangan ekonomi nasional dalam beberapa waktu ke depan masih dihantui ketidakpastian. Namun demikian, imbuhnya, ekonomi dunia pada tahun 2016 akan tumbuh lebih tinggi dibanding tahun ini.

Peningkatan pertumbuhan tersebut akan berdampak positif pada ekspor barang industri dari Indonesia. “Pertumbuhan ekonomi nasional juga diproyeksi lebih tinggi dari tahun ini. Dengan perekonomian nasional yang lebih bergairah diperkirakan dapat meningkatkan permintaan terhadap barang industri sehingga sektor industri dapat tumbuh lebih tinggi,” paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement