REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada perdagangan Rabu (16/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatannya dengan dukungan rendahnya risiko pasar global.
Kinerja perdagangan November yang mencatatkan impor naik 3,61 persen (mtm) mencapai 11,51 miliar dolar AS mengindikasikan meningkatnya aktivitas perekonomian domestik. Hal ini turut menopang sentimen pasar.
"IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4.380 hingga 4.440 berpeluang tutup di teritori positif," jelas Analis Saham First Asia Capital (FAC), David Sutyanto, Rabu (16/12).
Ia mengatakan rendahnya tekanan jual pemodal asing di tengah pasar yang bergerak konsolidasi berhasil mengangkat indeks teritori positif pada perdagangan kemarin. IHSG tutup rebound 34,981 poin atau 0,80 persen di 4.409,172.
Nilai transaksi di pasar reguler hanya mencapai Rp 3,06 triliun dan penjualan bersih asing sebesar Rp 30,52 miliar. "Penguatan indeks turut dipicu rebound harga minyak mentah di AS 1,7 persen di 36,24 dolar AS per barel yang memicu technical rebound sejumlah saham pertambangan," kata David.
Ia menambahkan, indeks saham utama bursa global juga melanjutkan penguatannya seiring menguatnya harga minyak mentah dunia dan antisipasi kenaikan tingkat bunga Fed Fund Rate pada pertemuan the Fed pekan ini. (Baca juga: IHSG Diperkirakan Kembali Menguat)