Senin 14 Dec 2015 14:00 WIB

Harga Sayuran di Jawa Barat Melonjak, Apa Penyebabnya?

Rep: Lilis Handayani/ Red: Nur Aini
 Pedagang menata komoditas sayuran yang di jual di Pasar Rumput, Jakarta, Ahad (15/3).
Foto: Prayogi/Republika
Pedagang menata komoditas sayuran yang di jual di Pasar Rumput, Jakarta, Ahad (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Harga sayuran di pasaran tradisional di Kabupaten Indramayu dan Kota Cirebon melonjak. Hal itu menyusul datangnya musim hujan dan menjelang perayaan Natal serta Tahun Baru 2016.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id di Pasar Baru Indramayu, Senin (14/12), kenaikan harga itu terjadi pada semua jenis sayuran. Kenaikan harga di antaranya dialami bawang merah ukuran sedang dari Rp 16 ribu per kg menjadi Rp 25 ribu per kg, tomat dari Rp 5.000 per kg menjadi Rp 8.000 per kg dan daun bawang dari Rp 10 ribu per kg menjadi Rp 16 ribu per kg.

Selain itu, cabe merah dari Rp 18 ribu per kg menjadi Rp 24 ribu per kg, cabe hijau dari Rp 12 ribu per kg menjadi Rp 16 ribu per kg, cabe rawit dari Rp 18 ribu per kg menjadi Rp 24 ribu per kg.

Harga kol naik dari Rp 8.000 per kg menjadi Rp 10 ribu per kg, wortel dari Rp 8.000 per kg menjadi Rp 13 ribu per kg, kentang dari Rp 8.000 per kg menjadi Rp 9.000 per kg, timun dari Rp 4.000 per kg menjadi Rp 8.000, labuh putih dari Rp 2.500 per kg menjadi Rp 5.000 per kg, dan bawang maja dari Rp 28 ribu per kg menjadi Rp 40 ribu per kg.

''Kenaikan harga ini sudah terjadi sejak seminggu yang lalu,'' kata seorang pedagang sayuran, Anah.

Anah mengatakan, berdasarkan informasi dari bandar sayuran, kenaikan harga tersebut terjadi akibat datangnya musim hujan. Hal ini karena, hujan membuat sayuran cepat membusuk sehingga stoknya menjadi berkurang.

Selain itu, kata Anah, kenaikan harga sayuran juga dipicu jelang Natal dan Tahun Baru 2016. Permintaan sayuran dari konsumen meningkat.

Sementara itu, kenaikan harga sayuran juga terjadi di Pasar Pagi, Kota Cirebon. Bahkan, kenaikannya cukup drastis untuk sejumlah jenis sayuran, seperti cabai merah dan cabai rawit yang mencapai Rp 30 ribu per kg. Padahal, tiga hari lalu harganya hanya Rp 20 ribu per kg.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement