Sabtu 12 Dec 2015 19:49 WIB

Sinar Mas Land Investasi Rp 9 Triliun di Batam

Rep: Khoirul Azwar/ Red: Dwi Murdaningsih
Sinar Mas Land meluncurkan kawasan hunian Nuvasa Bay di Batam, Sabtu (12/12).
Foto: Republika/Khoirul Azwar
Sinar Mas Land meluncurkan kawasan hunian Nuvasa Bay di Batam, Sabtu (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Sinar Mas Land berinvestasi besar besaran di Batam. Divisi properti Sinar Mas Group ini akan menanamkan dana di Batam senilai Rp 9 triliun untuk mengembangkan kawasan hunian dan mixed use bertaraf internasional 228 ha.

Kawasan hunian bernama Nuvasa Bay ini  di luncurkan di Sabtu malam (12/12) di Palm Springs Golf & Country Club Batam. CEO Strategic Development & Servis Sinar Mas Land Ishak Chandra mengatakan. Nuvasa Bay merupakan proyek kedua terbesar Sinar Mas Land setelah BSD City di Serpong Tangerang.

Nuvasa Bay merupakan proyek ketiga sinar Mas Land di Batam setelah Duta Mas dan Palm Springs Golf. Sebenarnya, kata Ishak. Dari 228 ha lahan yang mereka miliki hanya 170 ha yang akan dikembangkan. Sementara sisanya berupa hutan bakau akan dikembangkan sebagai wisata mangrove.

"Nuvasa Bay merupakan peoyek prestius perdana Sinar Mas Land yang meningintegrasikan kawasan hunian eksklusif dengan fasilitas resort yang dikelilingin pantai dan lapangn golf," kata Ishak.

Proyek ini akan dikembangkan dalam tiga tahap selama 15 tahun. Tahap pertama, kata Ishak, akan selesai tahun 2023 dengan investasi Rp 4 triliun. Dalam tahap pertama ini akan dibangun sekitar 750 unit rumah hunian dan 2.000 unit apartemen. Selain itu akan dikembangkan fasilitas pendukung area bermain kondotel, fasilitas olahraga berupa dua lapangan golf.

Ishak yakin Nuvasa Bay akan menjadi proyek prestisius dalam 15 tahun ke depan. "Nantinya akan ada 1500 unit rumah mewah, 4000 unit apartemen kawasan bermain dan fasilitas lainnya" katanya.

Disebutkan, harga hunian mulai dari Rp 1,5 miliar hingga Rp 20 miliar ini akan menyasar pasar warga asing dalam porsi s20 persen dan 80 persen lagi pasar lokal. "Kita juga menjual kondotel dengan harga 500 juta bagi para bujangan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement