REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Harga minyak mentah jatuh ke level terendah dalam tujuh tahun terakhir setelah Badan Energi Internasional atau IEA memprediksi penurunan permintaan minyak dunia.
Harga minyak mentah Brent turun menjadi 39 dolar AS per barel, level terendah sejak Desember 2008. IEA mengatakan permintaan minyak dalam periode kuartal saat ini 1,3 juta barel per hari, turun dari sebelumnya 2,2 juta barel di kuartal sebelumnya. IEA memprediksi permintaan minyak akan jatuh hingga 1,2 juta barel per hari tahun depan.
BBC melaporkan harga minyak mentah Brent turun ke level 38,9 dolar AS per barel, sebelum membaik ke level 39,13 dolar AS per dolar. Harga minyak mentah AS juga turun 50 sen menjadi 36,12 dolar AS per barel.
Harga minyak turun lebih dari 10 persen dalam sepekan. Pemicunya, pertemuan produsen minyak OPEC pekan lalu yang gagal mencapai kesepakatan soal pembatasan produksi.
Produksi minyak anggota OPEC pada November lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya sejak 2008, yakni hampir 32 juta barel per hari. Produksi itu terjadi saat ekonomi dunia melemah. IEA mengatakan meski konsumsi minyak mencapai puncaknya pada kuartal ketiga, permintaan 1,2 juta barel per hari masih relatif baik.
Awal pekan ini, Energy Information Administration AS memprediksi produksi minyak akan turun pada Januari hingga sembilan bulan berturut-turut. Penurunan ini dinilai akan membantu untuk menstabilkan harga minyak, meski pasar memperkirakan harga minyak akan jatuh hingga 20 dolar AS per barel.