Rabu 09 Dec 2015 13:30 WIB

Desember Ini Aksi Perusahaan Jual Saham Perdana Ramai

Rep: Risa Herdahita/ Red: Nur Aini
 Seorang pria melintas di dekat monitor saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/12).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Seorang pria melintas di dekat monitor saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki akhir tahun, proses pencatatan saham perdana (IPO) perusahaan semakin ramai. Tahun ini Bursa Efek Indonesia (BEI) menarget emiten baru sebanyak 22 perusahaan.

Sejumlah perusahaan akan melakukan IPO Desember tahun ini. Aksi itu diawali dengan pencatatan saham perdana oleh PT Dua Putra Utama Makmur Tbk yang menetapkan harga saham pada penawaran perdananya senilai Rp 550 per lembar saham.

Emiten berkode DPUM ini baru saja mencatatkan sahamnya di BEI pada Selasa (8/12). Perusahaan di bidang perikanan ini melepas saham sebanyak 1,67 miliar.

Beberapa calon emiten lain telah menyatakan untuk IPO, salah satunya yakni PT Mahaka Radio Integra. Sebanyak 171,367 juta saham akan dilepas ke publik. Jumlah itu setara dengan 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Saham calon emiten berkode MARI ini nantinya terdiri dari 114,24 juta atau 20 persen saham baru dan 57,12juta atau 10 persen saham divestasi. Untuk waktu pencatatan di BEI, dijadwalkan pada 28 Desember 2015.

Adapun berdasarkan keterbukaan informasi, Selasa (8/12), bursa akan kedatangan emiten ke-16 tahun ini. PT Ateliers Macaniques D'Indonesie yang berencana melepas 240 juta sahamnya. Jumlah itu setara dengan 22,22 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Calon emiten berkode AMIN itu memasang harga penawaran senilai Rp 128 per saham. "Nilai nominal sahamnya Rp 100 per saham," tulis Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3, Goklas Tambunan.

Rencananya, perusahaan yang memproduksi mesin pengolah kelapa sawit ini akan mencatatkan saham perdananya di BEI pada Kamis (10/12). Langkah itu akan diikuti oleh perusahaan konstruksi pondasi, Indopora.

PT Indonesia Pondasi Raya berencana menerbitkan 302,9 miliar lembar saham. Indopora nantinya akan menawarkan harga penawaran umum sebesar Rp 1.280 per saham.

Jumlah saham yang ditawarkan merupakan 15,13 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Ini dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham.

Menariknya, calon emiten bersandi IDPR itu melaksanakan program penjatahan saham untuk karyawannya (ESA). "Sebesar 0,35 persen dari jumlah yang ditawarkan dalam penawaran umum, yaitu 1,17juta saham," ungkap Goklas lagi.

Sebelumnya, pihak BEI sempat merevisi target emiten tahun ini dari 32 menjadi 22 perusahaan. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat masih berharap target itu bisa dicapai hingga akhir tahun.

Sejauh ini, sampai sekarang jumlah perusahaan yang telah melakukan IPO di 2015 sudah mencapai 15 emiten. "Nanti masih ada KINO (PT Kino Indonesia) dan beberapa lagi, sampai akhir tahun akan ada tujuh sampai delapan perusahaan yang IPO," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement