REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar global yang kembali berfluktuasi akan berimbas pada perdagangan saham hari ini, Selasa (812). Penurunan tajam harga minyak mentah akan menekan kembali saham sektoral yang berbasiskan komoditas.
Namun sebaliknya, keadaan itu akan menguntungkan saham sektor transportasi dan distribusi, sektor konsumsi dan yang sensitif interest rate. "Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak di kisaran 4.490 hingga 4.540 cenderung melemah di tengah volume perdagangan yang menipis," jelas Analis Saham First Asia Capital, David Sutyanto, Selasa (8/12).
Di perdagangan kemarin, IHSG berhasil menguat terbatas setelah tiga sesi perdagangan sebelumnya mengalami koreksi. IHSG setelah sempat menguat 38 poin di sesi pertama akhirnya tutup hanya menguat 12,940 poin atau 0,3 persen di 4521,392.
Pergerakan IHSG dalam tren konsolidasi dengan volume dan nilai transaksi yang tipis. Volume transaksi saham di Pasar Reguler kemarin hanya mencapai 2,21 miliar lembar saham. Ini merupakan penurunan dibandingkan volume transaksi rata-rata harian pekan kemarin yang mencapai 2,78 miliar saham.
"Harga minyak mentah yang turun menekan saham sektor energi seperti batu bara. Pelaku pasar cenderung wait and see menjelang pertemuan the Fed pekan depan," lanjut David.