REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi negara-negara pengekspor minyak, OPEC, pada hari, Jumat (4/12), akan meresmikan kembali bergabungnya Indonesia ke dalam organisasi kartel minyak dunia tersebut. Pemerintah Indonesia secara resmi menyatakan niatnya untuk bergabung kembali dengan OPEC pada Juni 2015.
Indonesia yang kaya sumber minyak bumi, perekonomian terbesar di Asia tenggara, adalah bagian dari OPEC selama hampir 50 tahun sampai menangguhkan keanggotaannya pada 2009 setelah menjadi negara pengimpor minyak.
Kembalinya ke OPEC dipandang sebagai cara bagi Indonesia untuk mengakses pasokan minyak yang lebih murah ketika permintaan melonjak di tengah penurunan produksi dalam negeri. "Indonesia telah mengajukan permintaan resmi ke organisasi negara-negara pengekspor minyak untuk mengaktifkan keanggotaan penuh dalam organisasi," kata OPEC dalam sebuah pernyataan resmi pada 8 September 2015.
OPEC mengatakan bahwa Menteri Energi Sudirman Said akan diundang untuk menghadiri pertemuan rutin kartel berikutnya di ibu kota Austria, Wina, pada 4 Desember 2015 yang sekaligus akan meresmikan pengaktifan kembali keanggotaan Indonesia.
OPEC beranggotakan 12 negara dari Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin, memproduksi sekitar sepertiga dari minyak dunia.
Tetapi selama tahun lalu, anggota-anggotanya, termasuk produsen terbesar Arab Saudi, Iran, Venezuela dan Nigeria, telah melihat pendapatan mereka turun tajam karena pasokan minyak mentah global yang berlimpah menyebabkan harga minyak jatuh lebih dari 50 persen.
Baca juga: Ke Luar Negeri, Sudirman Said Batal Diperiksa Kejagung