REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Aset perbankan syariah global diprediksi akan mencapai satu triliun dolar AS di akhir 2015 ini seiring peningkatan pangsa pasar di negara-negara berkembang.
Menurut Kepala Bidang Jasa Keuangan Timur Tengah dan Afrika Utara Ernst & Young (EY) Gordon Bennie, aset bank umum syariah di Qatar, Indonesia, Arab Saudi, Malaysia, Uni Emirat Arab (UAE) dan Turki akan mencapai lebih dari 801 miliar dolar AS pada 2015. Aset perbankan syariah juga akan tumbuh 16 persen per tahun dengan akumulasi 30,3 miliar dolar AS pada 2020.
''Dengan mengecualikan Turki dan Indonesia, perbankan Islam memperoleh pangsa pasar signifikan di semua pasar yang memunjukkan kesuksesan dan daya tahan industri ini,'' kata Bennie seperti dikutip The National, Rabu (2/12).
22 bank syariah internasional saat ini sudah mempunyai ekuitas lebih dari satu miliar dolar AS. Dengan begitu, posisi mereka jadi lebih baik untuk regionalisasi industri. Apalagi, industri perbankan syariah baru sepertiga dari perbankan konvensional di masing-masing regional.
Mayoritas perbankan syariah saat ini melayani korporasi dimana permintaan sukuk di Timur Tengah terus meningkat dalam beberapa tahun belakangan. Apalagi, banyak perusahaan regional seperti perusahaab-perusahaan asal Malaysia tengah terus menambah basis investor di seluruh dunia.
Baca juga: Kazakhstan Longgarkan Modal Bank Syariah