REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (3/12) dibuka melemah sebesar 19,37 poin seiring dengan pergerakan bursa saham eksternal.
IHSG BEI dibuka melemah sebesar 19,37 poin atau 0,43 persen menjadi 4.526,49. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 5,35 poin (0,68 persen) menjadi 779,63.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan sentimen yang kurang mendukung dari bursa saham Eropa dan Amerika Serikat berimbas negatif pada pergerakan bursa di kawasan Asia, termasuk indeks BEI.
"Koreksi bursa saham global itu dipicu oleh penurunan harga minyak mentah dunia. Kondisi bursa saham yang kurang kondusif itu kembali membayangi perdagangan saham di dalam negeri pada hari ini (3/12)," katanya, di Jakarta, Kamis.
Di sisi lain, para investor juga masih bersikap wait and see terhadap informasi baru mengenai kebijakan keuangan dari bank sentral Amerika Serikat (the Fed) dan bank sentral Eropa (ECB).
"Pernyataan dari para pejabat bank sentral akan mempengaruhi sikap investor serta pergerakan indeks saham global ke depannya," katanya.
Sementara itu, Analis Mandiri Sekuritas Hadiyansyah mengatakan bahwa secara teknikal, posisi IHSG BEI di kisaran 4.343-4.381 poin akan menjadi kunci penting sebagai level batas bawah untuk jangka pendek-menengah. Selama IHSG masih berada di atas level itu maka tren masih berada di area penguatan.
"Kondisi pasar saat ini dalam kondisi mulai memasuki fase up trend. Investor dapat mulai menambah proporsi ekuitasnya. Setiap koreksi yang terjadi dapat dijadikan sebagai entry point," paparnya.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 64,97 poin (0,29 persen) menjadi 22.414,72, indeks Nikkei turun 65,53 poin (0,33 persen) ke level 19.872,60, dan Straits Times melemah 6,43 poin (0,25 persen) ke posisi 2.876,05.