REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah meninjau kemungkinan distribusi produk Simpanan Pelajar (Simpel) melalui agen Laku Pandai. Dengan begitu, anak-anak di pelosok daerah bisa dijangkau dan tersentuh bantuan program pendidikan.
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Kusumaningtuti S. Soetiono mengaku ada kendala pada Simpel dan Simpel iB untuk menjangkau anak-anak yang di pedalaman. Karena itu, OJK bekerja sama dengan berbagai lembaga seperti Kementerian Agama untuk bisa jangkau mereka.
''OJK sedang menganalisis penggunaan agen Laku Pandai untuk distribusi Simpel dan Simpel iB karena Presiden Joko Widodo mengamanatkan penyaluran bantuan progam Indonesia pintar melalui perbankan,'' kata Kusumaningtuti usai peluncuran Buku Pengenalan Jasa Keuangan untuk Tingkat Sekolah Dasar, Jumat (27/11).
Untuk Simpel, fokus OJK saat ini lebih pada edukasi dan mendorong animo anak-anak untuk menabung. Apalagi dengan buku tabungan dan kartu ATM menggunakan nama anak-anak, Kusumaningtuti berharap anak-anak makin bersemangat menyisihkan uang untuk ditabung. OJK mengevaluasi produk melalui melalui laporan periodik dari perbankan.
''Saat ini Simpel dan Simpel iB memang untuk SD hingga SMA. Tapi ada juga bank-bank yang berinisiatif mengenalkan Simpel dan Simpel iB untuk anak-anak di atas usia dua tahun di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),'' kata Kusumaningtuti.
Simpel dan Simpel iB sengaja dibentuk dengan fitur menarik dengan simpanan minimal Rp 5.000 untuk Simpel dan Rp 1.000 untuk Simpel iB. Secara nasional, ada 25 juta jiwa pelajar yang tersebar di 255 ribu sekolah dan madrasah.
OJK mencatat, sudah ada 27 bank yang mengaktivasi Simpel dan Simpel iB dengan 170 ribu rekening. Simpel dan Simpel iB merupakan bagian program gerakan ayo menabung yang digulirkan pemerintah.