REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan berada pada rentang support 4500-4521 dan resisten 4565-4589 pada perdagangan Rabu (25/11).
Analis riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, laju IHSG sempat ke area target support 4525-4534 dan juga sempat menyentuh target resisten 4555-4578. Namun, tidak kuat dan berbalik melemah di bawah area tersebut.
Meski terjadi penguatan, IHSG dinilai belum sepenuhnya didukung oleh sentimen positif yang ada serta masih ada potensi profit taking. "Arah laju IHSG pun akan ditentukan dengan seberapa kuat volume beli yang akan terjadi dan akan menopang IHSG untuk dapat tetap bertahan di zona hijau," ujarnya, Rabu (25/11).
Laju IHSG dinilai berpeluang berbalik melemah. Apalagi, laju IHSG juga masih menyimpan adanya utang gap di level 4452-4474 dan sebelumnya di level 4346-4381.
Pada Selasa (24/11), kata Reza, laju IHSG masih mampu mengalami kenaikan meski secara intraday perdagangan cenderung mengalami pergerakan sideways. Kembali maraknya aksi jual mewarnai perdagangan, sehingga sesekali IHSG sempat berada di zona merah.
Pergerakan indeks sektoral pun terpantau variatif karena industri dasar, pertambangan, dan manufaktur memimpin pelemahan, tetapi diimbangi dengan penguatan pada infrastruktur, perdagangan, dan keuangan. Pelemahan di awal perdagangan sempat terjadi terimbas pelemahan pada bursa saham AS dan Eropa sebelumnya.
Laju rupiah yang berbalik arah melemah turut menambah sentimen negatif. Pelaku pasar pun kembali melakukan aksi jualnya, tetapi dalam perjalanannya volume jual mencoba mengungguli volume beli sehingga laju IHSG akhirnya dapat tetap berada di zona hijau.