Rabu 25 Nov 2015 06:47 WIB

Ahmad Najib: Suku Bunga BI Harus Turun

Suku bunga Bank Indonesia
Foto: IST
Suku bunga Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi XI DPR Ahmad Najib Qodratullah menilai suku bunga Bank Indonesia (BI) masih sangat tinggi. Menurut dia, sudah seharusnya BI segera menurunkan suku bunga.

Seharusnya, menurut Najib, BI lebih responsif terhadap kondisi perekonomian yang ada di Indonesia. "Jika BI tidak responsif maka masyarakat akan kesulitan mengakses dunia perbankan," ujar anggota Fraksi Partai Amanat Nasional itu kepada ROL, Rabu (25/11).

Najib berpandangan, tidak kompetitifnya suku bunga BI akan sangat menyulitkan sektor usaha dan perekonomian akan semakin lesu.  

Ia menyarankan agar BI lebih kreatif dan inovatif dalam memecahkan kebuntuan kondisi saat ini. "Tidak ada jalan lain saat ini kecuali menurunkan suku bunga," tegasnya.

Penurunan suku bunga tersebut dalam analisis Najib, akan bisa mendongkrak dan mampu menggerakan sektor riil, sehingga perekonomian rakyat bisa berjalan. "Tidak hanya itu lembaga-lembaga terkait juga perlu memantau fungsi intermediasi perbankan saat ini," paparnya.

Meski begitu, Najib mengingatkan memang BI juga perlu berhati-hati dengan kondisi yang ada. "Apa yang disampaikam Wapres secara umum diharapkan bisa menunjukan bahwa pemerintah masih optimis dengan kondisi perekonomian kedepan," ungkapnya.

Karenanya, menurut Najib, BI tidak perlu takut berlebihan dengan isu-isu kenaikan suku bunga the Fed. "Yakinlah bahwa bangsa ini bisa bangkit," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement