Ahad 22 Nov 2015 18:01 WIB

Sistem Pengelolaan BPJS Syariah Dinilai Harus Dipisah

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Petugas BPJS Ketenagakerjaan bersiap melayani peserta klaim JHT.
Foto: Antara
Petugas BPJS Ketenagakerjaan bersiap melayani peserta klaim JHT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk BPJS Syariah akan segera diluncurkan. Sistem pengelolaan BPJS Syariah ini dinilai harus dipisah dari BPJS konvensial.

Pengamat Asuransi Syariah Erwin Noekman mengatakan, BPJS Syariah bisa berjalan secara optimal jika sistem dan pengelolaannya sudah terbangun dengan baik.

"Pengelolaan dan semua sistemnya harus beda, karena kalau dicampur nggak ada bedanya, hanya beda di judul aja," ujar Erwin kepada Republika.co.id, Ahad (22/11).

Erwin menjelaskan, membangun sistem BPJS Syariah memang tidak mudah. Sistem itu membutuhkan provider yang bisa mengkoordinasikan dengan jaminan kesehatan syariah. Meski BPJS saat ini sudah berjalan, tetapi untuk membangun BPJS Syariah tidak bisa langsung jalan.

Apabila sistem dalam BPJS ini belum bisa langsung berjalan, ia menilai nantinya dapat disiapkan secara terpisah. BPJS Syariah dinilai akan memberikan pilihan kepada masyarakat.  

"Yang penting sudah ada niat, nanti sambil jalan dipersiapkan nggak masalah," kata Erwin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement