Jumat 13 Nov 2015 08:50 WIB

Analis: Penguatan IHSG Hari Ini Terbatas

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Layar menunjukan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Layar menunjukan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Pada perdagangan hari ini, Jumat (13/11), indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan berada pada rentang support 4425-4448 dan resisten 4488-4512. Gravestone doji bertahan di atas area lower Bollinger Band (LBB).

MACD cenderung bergerak turun dengan dengan histogram negatif yang masih mendatar. RSI, Stochastic, dan William’s mencoba bertahan dari penurunan. Laju IHSG bertahan di atas area target support 4395-4430 dan mampu melampaui target resisten 4465-4485 dan berakhir di bawah target level tersebut.

"Penguatan yang terjadi cenderung terbatas  memperlihatkan para pelaku pasar meski berbalik melakukan aksi beli namun, juga mencermati dan menantikan setiap sentiment yang muncul," jelas analis riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, Jumat (13/11).

 

Jika sentimen yang ada tidak terlalu positif, maka laju IHSG berpeluang mengalami pelemahan seiring dengan masih adanya aksi jual yang terjadi. Utang gap terdekat di level 4546-4560 dan 4470-4496 telah tertutupi sehingga masih ada masih ada utang gap di level 4346-4381 yang dapat tercapai jika pelaku pasar tidak mengurangi aksi jualnya. Untuk itu, tetap cermati sentimen yang ada dan berharap kenaikan dapat terjadi.

Entah karena kebetulan atau tidak, laju IHSG pada Kamis (12/11) bergerak di teritori positif seiring dengan pembukaan perdagangan pasar modal oleh para petinggi Bursa Efek Indonesia BEI dan OJK serta turut dihadiri oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. Sejalan dengan hal itu, kondisi bursa saham regional juga bergerak di zona hijau.

"Padahal laju bursa saham AS berbalik melemah di akhir perdagangan setelah bergerak positif di awal perdagangan," ujar Reza.

Menurut Reza, pelaku pasar akan merespon negatif adanya penurunan kembali harga minyak dunia yang memberikan tekanan kepada saham-saham komoditas. Sentimen positif dari kondisi makro Asia memberikan dorongan positif bagi IHSG untuk dapat melaju di zona hijaunya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement