REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Internasional Kementerian Koordinator Perekonomian Rizal Affandi Lukman mengatakan, Indonesia akan rugi kalau tidak bergabung dengan kerja sama Trans-Pacific Partnership (TPP) atau kerja sama lintas pasifik.
Menurut Rizal, Kementerian Perdagangan sudah melakukan kajian untuk bergabung TPP. Hasilnya, ekspor Indonesia berpotensi meningkat.
"Kalau tidak ikut, ekspor kita akan stagnan," kata Rizal dalam diskusi TPP di Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta, Rabu (11/11).
Rizal menjelaskan, ekspor akan stagnan karena investor asing akan lebih memilih membuka industri di negara lain seperti di Vietnam. Ini lantaran Vietnam dianggap memiliki pangsa ekspor yang luas karena telah memutuskan bergabung TPP.
"Ini yang justru akan menjadikan Indonesia hanya sebagai pasar, bukan sebagai basis produksi," ucap Rizal.
Dengan begitu, ujar Rizal, daya tarik investasi di Indonesia akan menurun karena Indonesia tidak berani meningkatkan kerja sama dengan negara-negara lain.
Baca berita lain:
Kemendang: 'Masih Jauh Bahas Keikutsertaan Indonesia di TPP'