Rabu 11 Nov 2015 07:25 WIB

Berkumpul di Jakarta, Pelaku Ekonomi Syariah Dunia Bahas Pembiayaan Infrastruktur

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Infrastruktur sebagai jaminan sukuk, ilustrasi
Foto: Tahta/Republika
Infrastruktur sebagai jaminan sukuk, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bersama Bank Pembangunan Islam (IBD), Grup Bank Dunia, dan Swiss Confederation State Secretariat for Economic Affairs (SECO), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menggelar OJK International Conference on Islamic Finance.

Konferensi internasional ini akan dihelat di Jakarta pada 12-13 November 2015 dengan mengusung tema 'Infrastructure Financing: The Unleashed Potential of Islamic Finance'. Kegiatan ini sejalan dengan program pemerintah yang memprioritaskan pembangunan infrastruktur.

Keuangan syariah diyakini masih dapat dieksplorasi lebih maksimal untuk pembangunan infrastruktur. Konferensi ini diarahkan untuk membahas penggalian potensi bagi pemerintah dan sektor swasta dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan infrastruktur melalui sektor keuangan syariah baik perbankan syariah, pasar modal syariah maupun industri keuangan non-bank (IKNB) syarih.

''Dari penyelenggaraan konferensi ini kami harap akan tergali potensi-potensi yang lebih besar dari produk keuangan syariah dalam pembiayaan infrastruktur skala besar dan kecil secara optimal,'' ungkap Direktur Internasional OJK Triyono dalam siaran resminya kepada Republika, Rabu (11/11).

Sebagai tuan rumah, Dewan Komisioner OJK bersama dengan Country Director World Bank untuk Indonesia Rodrigo Chaves, Global Centre for Islamic Finance Development Turkey Zamir Iqbal, Director of the Investments Department IDB Mohamed Hedi Mejai, dan Resident Representative of IDB Group Ibrahim Shoukry memberi paparan.

Pembicara berskala internasional dari World Bank Group, IDB, institusi internasional, maupun para pakar dan praktisi di sektor keuangan yang memiliki kompetensi di bidang pembiayaan infrastruktur dengan skema syariah juga direncanakan hadir.

Beberapa isu  yang akan dibahas dalam konferensi ini antara lain peningkatan kapasitas perbankan syariah untuk pembiayaan proyek infrastruktur dan membuka potensi pasar modal syariah sebagai instrumen pembiayaan infrastruktur. Isu terkait lain yang menjadi fokus adalah tantangan dan manajemen risiko pembiayaan infrastruktur serta keuangan syariah untuk proyek infrasktruktur skala kecil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement