REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah optimis penyerapan tenaga kerja pada akhir 2015 dan awal 2016 akan meningkat. Faktor pendukung naiknya penyerapan tenaga kerja adalah masuknya arus investasi ke berbagai daerah di Indonesia, pembangunan infrastruktur dan meningkatnya penyerapan anggaran belanja pemerintah di akhir tahun.
"Masuknya investasi belakangan ini berdampak positif tidak hanya pada sektor yang bersangkutan, tetapi juga ke sektor-sektor lain yang terkait karena multiplier efek," ujar Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kemenaker, Sugiarto Sumas dalam siaran persnya, Senin (9/11) malam.
Sumas mengatakan berdasarkan simulasi menggunakan tabel Input Output, multiplier tenaga kerja di Indonesia rata-rata sebesar 1,98 kali lipat. Artinya, jika ada penyerapan tenaga kerja di sektor tertentu sebanyak satu orang, maka secara total akan menambah tenaga kerja di seluruh sektor sebesar 1,98 kali lipat. Dengan demikian diperkirakan pada kuartal IV, masuknya arus investasi dari dalam dan luar negeri akan membawa dampak positif berupa penyerapan tenaga kerja akan mencapai 740 ribu orang.
Selain itu, faktor lain yang dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja adalah belanja pemerintah di ujung 2015 meningkat signifikan. Laporan Kementerian Keuangan, sebanyak Rp 290 triliun anggaran belanja pemerintah pusat pada 2015 dialokasikan untuk infrastruktur. "
Pada sektor ini akan serap langsung 270.831 orang tenaga kerja, dimana karena efek multiplier 2,08 kali lipat, maka secara keseluruhan akan tercipta tenaga kerja baru sebanyak 563.328 orang," jelas Sumas.