Senin 09 Nov 2015 01:15 WIB

Data Perdagangan Beri Sinyal Kemunduran Ekonomi Cina

Rep: C09/ Red: Nur Aini
EKONOMI CINA: Pertumbuhan ekonomi Cina
Foto: blacktokyo.com
EKONOMI CINA: Pertumbuhan ekonomi Cina

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Sektor perdagangan Cina tidak menunjukan angka yang sesuai dengan ekspektasi pada Oktober 2015. Cina dinilai harus berbuat lebih banyak untuk merangsang permintaan domestik.

Dilansir dari New York Times, meskipun Beijing telah berulang kali menurunkan suku bunga, namun data terbaru menunjukkan penurunan angka perdagangan Cina menunjukkan kelemahan yang terus-menerus dalam permintaan domestik dan luar negeri.

Data Administrasi Umum Bea Cukai Cina, pada Ahad (8/11), menunjukan angka ekspor pada Oktober turun sebesar 6,9 persen dibandingkan dengan tahun lalu.  Sementara angka impor turun sebesar 18,8 persen, sehingga negara mengalami surplus perdagangan tertinggi sebesar 61,64 miliar dolar AS.

Para ekonom berekspektasi, akan ada perbaikan atas penurunan di September sebesar 3,7 persen untuk ekspor dan 20,4 persen untuk impor.

Namun, jumlah ekspor yang rendah dan penurunan jumlah komoditas impor menunjukan lemahnya permintaan dari sektor penting seperti real estate dan konstruksi. Sektor jasa Cina yang menjadi salah satu titik terang dalam perekonomian, juga tidak menunjukan angka yang baik pada Oktober ini.

"Kami melihat perdagangan mungkin akan berbalik dalam waktu dekat, dan nilai tukar RMB akan berada di bawah tekanan, terutama karena ada sinyal dari the Fed untuk naik," kata Zhou Hao, ekonom Cina.

Penurunan ekspor pada Oktober ini diawali perdagangan dengan negara-negara maju. Pengiriman ke Amerika Serikat merosot sebesar 0,9 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan, ekspor ke Uni Eropa turun sebesar 2,9 persen dan ekspor ke Jepang turun sebesar 7,7 persen.

Secara keseluruhan, ekspor dan impor turun 8,5 persen selama 10 bulan pertama tahun ini. Angka tersebut jauh di bawah target pertumbuhan sebesar enam persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement