REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Indonesia dibutuhkan kebijakan besar guna mentransformasi perekonomian yang programnya memerlukan waktu panjang karena menyangkut sektor ekonomi, perdagangan, pertanian dan industri.
"Jadi, meningkatkan pertumbuhan perekonomian bukan hanya deregulasi saja yang dibutuhkan," ujarnya di sela pembukaan Sidang Dewan Pleno I dan Musyawarah Nasional Khusus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Surabaya, Sabtu (7/11).
Menurutnya jika ingin ekonomi bisa berkembang dengan baik maka sektor industri harus dijadikan motor penggerak perekonomian. Selain itu, Darmin menilai keberadaan bisnis agregator juga diperlukan sehingga bisa tercipta standar yang hampir sama.
Sementara Gubernur Jawa Timur Soekarwo menilai bahwa pengusaha muda mempunyai peran strategis dalam membangun bangsa, terutama sebagai penggerak perekonomian. Untuk mewujudkannya, kata dia, dibutuhkan sinergitas dan soliditas dengan pemerintah agar tercipta akselerasi dalam pertumbuhan ekonomi.
"Jika para pengusaha muda ini terus melakukan sinergi dan kerja sama kuatmaka dalam MEA nanti saya yakin bisa menang. Apalagi ditunjang dengan kebijakan-kebijakan yang telah digulirkan Pemerintah Pusat maupun Daerah," katanya.
"Semisal, saya di sini mengkonsep 'Jatimnomics', yang mencoba memposisikan Jatim sebagai provinsi industri berbasis UMKM dengan penguatan aspek ekonomi berupa peningkatan produksi, sistem pembiayaaan yang kompetitif, dan pemasaran yang inovatif," jelasnya.
Dukungan para pengusaha muda, lanjut dia, juga tepat diberikan karena daya saing Jatim menduduki peringkat kedua se-Tanah Air.
Sementara itu, Ketua Umum HIPMI Bahlil Lahadiala mengatakan, SDP I dan Munassus ini menjadi ajang konsolidasi para pengusaha muda untuk merapatkan barisan menghadapi tantangan perlambatan ekonomi dan implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Ia mengaku optimistis, anggota HIPMI yang jumlahnya mencapai lebih 42 ribu orang se-Indonesia akan berkontribusi dalam dunia ekonomi dan mampu menyerap tenaga kerja yang tak bisa diremehkan.
"Anggota HIPMI tentu mempunyai bisnis dan mereka pasti punya karyawan. Kami ingin mendorong agar teman-teman pengusaha muda tidak patah arang menghadapi kondisi ekonomi sekarang," katanya.