REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog belum memberikan keterangan terkait keberadaan beras impor dari Vietnam yang masuk tanah air. Sejumlah pejabat Bulog yang telah dihubungi Republika via jaringan telepon, namun hasilnya nihil.
Mereka yang telah coba dihubungi di antaranya Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti, Direktur Pengadaan Bulog Wahyu dan Direktur Komersial Bulog Fazri Santosa. Respons sambungan telepon beragam, dari mulai masuk korak suara, dimatikan dan tidak diangkat.
Setelah berkali-kali mencoba menghubungi, Direktur Komersial Bulog Fazri Santosa akhirnya mengangkat telepon. Namun ketika ditanyakan perihal keberadaan beras impor di gudang Bulog, ia tidak bersedia memberi keterangan. "Tanya ke Pak Djarot (Dirut Bulog, Red) saja, jangan saya," katanya.
Ia mengatakan sedang mengadakan rapat sehingga tidak bisa berlama-lama menerima telepon. Republika juga menanyakan soal data keberadaan beras impor di gudang Bulog selain di wilayah Manado kepada Bulog namum belum mendapat respons.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Hasil Sembiring mengaku belum mengetahui kabar masuknya beras impor ke tanah Indonesia. "Kata siapa, saya tidak tahu, ini baru dari Jombang, produksi (beras) melimpah," kata dia.
Jika pun benar ada beras Vietnam masuk Indonesia, ia menekankan fungsinya sebagai cadangan. Jangan sampai beras keluar ke pasar dan mengakibatkan harga beras di tingkat petani jatuh. Ditanya soal koordinasi proses impor, ia meminta Republika menanyakan langsung ke Bulog.