REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus Welirang meminta pemerintah untuk lebih meningkatkan porsi riset dan inovasi teknologi di bidang pangan. Riset ini, lanjutnya bisa dengan cara menggandeng perguruan tinggi dan industri pangan.
Franky menilai, riset pangan pada saat ini adalah sebuah keharusan mengingat impor sejumlah komoditi pangan yang mulai membanjiri Indonesia termasuk beras. "Jika kita bisa menghasilkan bibit unggul dari riset, kita akhirnya akan bisa kurangi impor yang selama ini terjadi. Para peneliti kita juga banyak. Riset itu sangat penting," ujarnya usai memberikan penghargaan kepada tujuh tokoh yang dinilai berjasa dalam riset pangan tahun ini di Jakarta, Kamis (4/11).
Franky menilai, pemerintah seharusnya lebih giat dalam mendorong riset di bidang pangan. Selain itu, industri juga harus dilibatkan.
Sementara itu, Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi Jumain Appe mengaku selama ini memang ada ketakutan pihak industri untuk mengembangkan riset karena dinilai tidak memberikan benefit secara langsung. Untuk itu, pemerintah akan memberikan insentif pajak dan keringanan non fiskal kepada industri yang mau melakukan riset.
"Pajak diberikan insentif. Misalnya dia keluarkan 10 miliar jadi pajaknya direduksi. Juga insentif non fiskal. Misal SDM belum cukup pemerintah dorong mobilisasi ke industri," ujarnya.