REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kementerian Pertanian akan mengembangkan produksi gandum dengan melakukan penanaman di lahan seluas 1.000 hektare di Provinsi Sumatra Barat untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Kita dapat kabar dari Universitas Andalas yang memiliki varietas gandum, akan kita tindak lanjuti bersama DPD dan akan kita kembangkan 1.000 hektare di Sumatera Barat," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman usai menghadiri Rapat Kerja Badan Litbang Pertanian di Balitbang Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/10).
Mentan mengatakan, gandum yang dikembangkan oleh Universitas Andalas produksinya bisa mencapai empat ton, jumlah tersebut sama dengan produksi di Eropa. Dengan peluang tersebut dapat mengurangi ketergantungan impor gandum dalam negeri.
"Selama ini impor gandum kita tinggi setiap tahunnya. Dengan adanya upaya pengembangan gandum ini kita libatkan petani, semua bergerak, peneliti, hasil penelitian dan teknologi harus turun bersama-sama," kata Mentan.
Terkait anggaran yang akan dialokasikan untuk mengembangkan produksi gandum tersebut, Amran mengatakan saat ini Kementerian Pertanian memiliki anggaran Rp 30 triliun, dan dana untuk itu bisa dimasukkan di dalamnya.
"Anggaran khusus gandum ini pernah diajukan Rp 10 miliar sampai Rp 20 miliar, dan ini sudah dalam tahap aplikasi di 1.000 hektare. Kalau ini berhasil bisa kita minta kembangkan menjadi 100 ribu hektare," kata Amran.
Amran mengatakan, pengembangan produksi gandum di Sumatera Barat akan dimulai tahun ini. "Tahun ini dimulai, jangan ditunda untuk kebaikan," katanya.